Sabtu, 22 September 2007

Kisah Kaos MTI

22 september 2007
12:02

fariz
lo punya kaos MTI ga?
boleh pinjem ga bwt PMB nanti?


begitu bunyi sms yang saya terima dari teman saya, zulfi. Diiringi dengan kernyitan dahi, saya mengambil kaos yang dimaksud di lemari pakaian saya dan meletakkannya di atas tempat tidur.. dalam hati sedikit berpikir, "emangnya zulfi muat? badannya dia kan lebih gede *penghalusan kata2*apalagi kaos MTI, kan ngetat" ah sudahlah, mungkin saja muat.

14.38
berangkat dari kosan (tidak lupa dengan membawa kaos MTI titipan zulfi), menuju tirta anugrah, sebelum ke kampus. (dengan estimasi waktu yang sudah diperhitungkan, diharapkan jam 3 sore sudah ada di kampus)

14.50
sampai di tirta anugrah. seperti biasa, langsung menuju tempat biasa mencetak (tujuan kesini: mencetak leaflet bukpus akbar TI)

dengan tenang, saya langsung duduk di kursi kosong di depan mas2 petugas, lalu saya berikan flashdisk berisi data leaflet tsb.

diam..
mas2 petugas tirta anugrah hanya diam, cuek, tanpa menggubris bahkan keberadaan saya sekalipun.. ah kesal! pelayanan buruk.

butuh sekitar 25 menit bagi mas2 tirta anugrah (yang kebanyakan dengan potongan2 homo) untuk menyadari keberadaan saya (yang sudah kering menunggu dan disuguhi pemandangan sok sibuk si mas2 tadi) akhirnya, si mas berambut merah (demi tuhan, rambutnya merah...) mengambil flashdisk saya dan mulai memproses dan mencetak leaflet bukpus.

15.20
"ah, sial! telat.."
Sesampainya di kampus saya langsung menuju himpunan MTI.
Dalam pikiran saya, acara sudah mulai, pasti zulfi sudah memakai baju lain.. ahh sia2 membawa baju MTI ketat itu..
si kaos MTI yang sedari tadi saya tenteng kesana kemari saya letakkan di meja di luar himpunan beserta dengan leaflet yang tadi saya cetak..

saya bergegas menuju lapangan himatika, tempat dilaksanakannya PMB.

bla bla bla...
terjadilah rangkaian aktivitas yang kurang penting untuk di post disini..
*memangnya yang tadi2 penting?*

17.00 atau sekitar jam sekian
PMB selesai..

*suasana hectic*

andry datang menghampiri saya, mengajak makan di suatu restoran di dago.
keffi dan tidjo juga diajak.

*terdengar suara zulfi memberitahukan adanya evaluasi PMB di himpunan pada saat itu juga*

"ahh malas.."

*semua orang menuju himpunan.. termasuk saya, andry, keffi, dan tidjo*

mendung, ya mendung, rintik rintik hujan mulai turun membasahi jaket sayai..
semua berlarian untuk berteduh.
Andry mengajak kami untuk bergegas ke mobilnya di gerbang belakang.

wah, lupa! si kaos MTI masih dengan tenang berbaring di meja luar, saya berinisiatif untuk mengambilnya..

si kaos MTI saya gunakan sabagai tudung untuk menutupi kepala saya.
kami berlari.. dan akhirnya berteduh di depan gedung PAU.
tidjo mengeluarkan payungnya dan memberikannya kepada saya dan andry (karena dia dan keffi memakai payung keffi).
si kaos saya sangkutkan di pundak saya, lalu saya dan andry berpayung ria..

entah angin yang terlalu keras atau payungnya yang aneh, si payung mencuat ke atas, sesaat sebelum keluar dari pagar gerbang belakang. Sontak, saya dan andry lari ke arah mobilnya dengan cepat..

ahh.. sampai juga di mobil..
masing2 dari kami sibuk mengeringkan diri..
lalu saya teringat akan si kaos MTI saya..

"kok ga ada?"

lalu keffi mengatakan bahwa ia melihat ada kaos terjatuh di depan pagar gerbang belakang..

"hah? lalu kemana kef?"

"Tadi gw kasih supir angkot, habis tadi supir angkotnya ngaku kalo itu punya dia, tapi kok ada MTI-nya ya?"

astaga.. kaos yang seharian saya jaga dan tenteng berakhir di tangan supir angkot..

kebodohan klimaks a la keffi

3 komentar:

Zulfi Rahardian mengatakan...

"emang zulfi muat?"
emang zulfi kenapa?

Inu mengatakan...

update blog-nya dong riz.

Lalla mengatakan...

hahahahaha!!
kocak kocak.
good job,keffy yg modesty abiss!
hehe